Menkeu Purbaya Bongkar Dugaan ‘Backing’ Oknum Bea Cukai di Balik Peredaran Rokok Ilegal

FAKTA – Dua hari setelah membuka kanal pengaduan “Lapor Pak Purbaya”, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa langsung dihujani lebih dari 15 ribu pesan WhatsApp.

Namun, di antara ucapan selamat dan dukungan, ada satu laporan yang membuatnya berhenti sejenak—laporan tentang mafia rokok ilegal yang disebut-sebut dilindungi oknum Bea Cukai sendiri.

“Katanya banyak backing-nya. Backing-nya paling orang Bea Cukai juga,” ujar Purbaya, tegas, dalam diskusi bersama awak media di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Kalimat itu terdengar seperti tamparan keras terhadap institusi yang seharusnya menjadi garda depan pemberantas penyelundupan barang tanpa cukai.

Laporan yang dibacakan Purbaya berasal dari Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Warga di sana menuding petugas Bea Cukai Tanjung Balai Karimun lebih sering menindak warung kecil ketimbang distributor besar yang menjadi pemain utama dalam bisnis rokok ilegal.

“Mereka seperti tutup mata dan telinga,” tulis pelapor, menggambarkan praktik tebang pilih yang sudah lama menjadi rahasia umum.

Merespons itu, Purbaya tak tinggal diam. Ia langsung membentuk tim khusus di bawah Kementerian Keuangan, yang beranggotakan unsur Bea Cukai dan Ditjen Pajak, untuk memburu para cukong dan jaringan distribusi rokok ilegal di berbagai daerah.

“Saya suruh mereka buat daftar siapa saja cukongnya. Kalau ada gangguan atau barang masuk yang terkait mereka, langsung kita proses,” tegasnya.

Langkah Purbaya ini menjadi sinyal keras, permainan di balik layar yang selama ini dianggap “biasa saja” kini tengah dibidik dari dalam.

Tapi pertanyaannya, apakah langkah berani ini cukup untuk menembus tembok tebal budaya tutup mata di tubuh Bea Cukai?

Publik kini menanti, apakah “Lapor Pak Purbaya” benar-benar akan menjadi pintu pembongkaran besar—atau hanya akan berakhir sebagai laporan tanpa ujung seperti banyak kasus sebelumnya. (Laporan : F1||majalahfakta.id)