FAKTA – Diduga Pengadaan Sapi Bali Dinas TPHP Kurangi Volume Untuk Sapi betina 4OO ekor dan sapi jantan 46 ekor didatangkan dari Bengkulu tidak sesuai dengan yang dipesan seharusnya Untuk Pengadaan Sapi Bali dianggarkan melalui sumber dana APBD Kabupaten Lahat Tahun 2025 senilai Rp 6,3 miliar lebih.
Bibit Sapi Bali betina berjumlah 400 ekor sedangkan Untuk jantan berjumlah 46 ekor ternyata diduga menyalahi spek selaku Direktur dan penanggung jawab dalam kontrak ditandatangani juga plt Kadis TPHP Kabupaten Lahat Feri Wisnu Ardiansyah dalam perjanjian yang bunyinya surat pesanan ini berlaku sejak tanggal pesanan ini ditandatangani oleh pihak sampai dengan selesai pekerjaan ditandatangani oleh Plt Kadis TPHP merangkap PPTK Feri Wisnu Ardiansyah dan Shekanada Karya utama oleh Desmeki sebagai Direktur.
Anggaran yang disepakati untuk beli Bibit Sapi Bali betina per ekor Rp13.250.000, 00 dan Bibit Sapi Bali Jantan per ekor Rp17.000.000.00 total Rp6,3 miliar lebih.
Dari hasil temuan Tim investigasi LIDIKKRIMSUS RI diduga untuk pengadaan melalui inaproc Sapi Bali betina dibelikan 400 ekor sedangkan Sapi Bali Jantan 46 ekor yang kami dapatkan dari sumber yang diterima ke Lidikkrimsus RI ungkap Rodhi kami akan mengawal sampai ke kelompok tani yang menerima nya kemungkinan ada yang mati, ukuran tinggi badan Sapi Bali kemungkinan rawan penyakit kuku yang bisa menimbulkan kematian penyakit antrax yang mematikan perlunya pihak sebelum sampai ke kelompok tani harus di periksa dulu agar sapi yang didatangkan benar benar sehat saat diterima kelompok tani ujar Rodhi kepada FAKTA.
Kabid Peternakan TPHP Kabupaten Lahat Adi saat dikonfirmasi ijin pak Adi pengadaan sapi Bali dengan menggunakan anggaran tahun 2025 sebesar Rp6,3: milyar lebih mohon hak jawab temuan LIDIKKRIMSUS RI bahwa Pengadaan Sapi Bali betina per ekor Rp13.250.000. Sedangkan Sapi Bali untuk jantan per ekor Rp 17.000.000 tinggi spek untuk tinggi berapa dan bobot sapi berapa kami punya data dari majalah fakta mohon hak jawab nya untuk tayang di majalahfakta.id tks. (Bambang.MD).






