Toko Perjalanan Mavin: Ada Cerita Dibalik Karya Aksesori

Iva Poerba dan aksesori koleksi Toko Perjalanan Mavin yang tertata dimeja pajang selama berlangsungnya acara, 10-13 Oktober 2025, di area Makadamia Lekker Kaffie en Broodjes di Jalan Lingkungan Kuwung, Mergelo, Meri, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

FAKTA – Dalam setiap perjalanan selalu ada cerita dan oleh-oleh. Oleh-oleh yang dibawa pulang tidak cuma untuk dikenang, tapi dibagikan. Begitulah alasan sederhana Iva Poerba membuka Toko “Perjalanan Mavin”. Toko serupa galeri yang menyediakan berbagai aksesori seperti gelang, kalung, scarf, vest, gantungan HP, dll.

Satu jenis produk memiliki ceritanya sendiri. Iva menunjukan batu bercorak yang Ia dapatkan dari perjalanannya ke Jombang, yang dirangkai dengan tali kulit menjadi aksesori yang simpel dan sesuai selera pasar anak muda. Adapula batu manik yang Ia dapat sepulang dari Yogyakarta, dan Surabaya. Bahan-bahan ini kemudian dirangkai dan dikerjakan oleh tangan-tangan terampil warga lokal Mojokerto.

Minat Iva terhadap seni kerajinan tangan bukan semata untuk berjualan, melainkan menciptakan ruang kreatifitas seni bagi generasi Z dan anak skena. “Toko Perjalanan Mavin ini mewadahi anak-anak muda yang memiliki passion dibidang seni, craft. Seninya berupa seni lukis tangan, scraft, syal, gelang, kalung, vest, yang dibuat secara handmade,” kata Iva.

Kota Mojokerto sebagai pusat Kerajaan Mojopahit menyimpan nilai-nilai seni yang tinggi. Bagi Iva ini yang perlu digali. “Dari kota kecil, pusat Kerajaan Mojopahit ada sisa-sisa peninggalan Mojopahit. Zaman dulu orang lebih mengenal seni, meninggalkan relief, seni pahat,” kata Iva yang ingin menjelaskan warga dan anak muda Mojokerto memiliki sense of art yang bagus.

Toko Perjalanan Mavin yang berlokasi di dalam area Makadamia Lekker Kaffie en Broodjes di Jalan Lingkungan Kuwung, Mergelo, Meri, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto telah dibuka pada Jumat (10/10/2025). Menandainya, digelar pameran seni dan pop art market selama 3 hari, 10-12 Oktober 2025, mulai pukul 08.00-22.00 WIB. Pengunjung bisa menikmati karya lukis komunitas seni Sasmita Ruwat, pembacaan puisi, seni gravity dari seniman “Mank”, silent reading bersama komunitas Mojokerto Book Party.

Berawal dari Perpustakaan Tuan dan Nona

Gagasan dibukanya Toko Perjalanan Mavin tak lepas dari Perpustakaan Tuan dan Nona yang letaknya persis bersebelahan. Keduanya terkoneksi meski tersekat, namun saling menunjang satu sama lain. Perpustakan Tuan dan Nona menyediakan berbagai buku yang boleh dibaca di tempat. Pengunjung akan merasakan sensasi membaca buku di kafe open space, dibawah teduhnya pohon besar yang menciptakan kesan santai, tanpa hiruk pikuk.

Perpustakaan yang berdiri dibulan Hari Buku Nasional, Mei 2025, banyak mendukung kegiatan berbagai komunitas penulis di Mojokerto. Aktivitas membaca, diskusi buku, menulis kreatif, diharapkan Iva bisa menggerakkan semangat anak muda didunia literasi.

Wanita berdarah Batak yang sedang menyusun Buku Diary Perjalanan ini bertutur mengisi perpustakaannya dari buku yang diperoleh di sejumlah toko. Ia juga mengunjungi penerbit buku dan perpustakaan di berbagai kota dan negara. Dari visit-nya itulah tercetus ide membuka Toko Perjalanan Mavin.

Nama Mavin sendiri berasal dari huruf-huruf yang terdapat dalam nama lengkap Iva, lalu disusun menjadi sebuah nama baru. Mavin digambarkan sebagai sosok bocah fiksi yang akan menjadi ikon Toko Perjalanan Mavin. Bocah yang suka berpetualang, pergi ke berbagai tempat, singgah, lalu pulang. Membawa sekerajang oleh-oleh yang ditata rapih dirak toko dan perpustakaannya. (Rr)