FAKTA – Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) David Hadrianto Aljufri menyoroti lemahnya koordinasi antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan pihak legislatif daerah, khususnya Komisi V DPRD Sumsel.
Kritik ini mencuat setelah terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di wilayah Sumsel.
Menurut David, hingga kini Komisi V DPRD Sumsel sama sekali belum pernah diajak berkoordinasi oleh BGN, padahal lembaga tersebut memiliki tanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan program MBG di daerah.
“Yang jadi masalah, Badan Gizi Nasional di Provinsi Sumatera Selatan itu tidak pernah berkoordinasi dengan kami. Ketika muncul masalah seperti keracunan MBG, kami yang menerima aduan dari masyarakat, tapi kami sendiri tidak tahu apa-apa soal teknisnya,” ujar David di Gedung DPRD Sumsel, Kamis (9/10/2025).
Politisi Partai Golkar ini menilai, BGN sebagai lembaga vertikal yang menangani urusan gizi masyarakat seharusnya tidak berjalan sendiri tanpa komunikasi dengan pemerintah dan DPRD daerah. Ia menegaskan, koordinasi lintas lembaga penting agar pelaksanaan program nasional seperti MBG bisa lebih terarah, terpantau, dan tidak menimbulkan dampak negatif di lapangan.
“Mestinya BGN itu benar-benar bekerja langsung ke bawah, tapi minimal ada koordinasi lah dengan kami di Komisi V. Supaya kalau ada sesuatu, kami juga tahu dan bisa ikut menjelaskan ke masyarakat. Ini kan program besar yang menyangkut anak-anak dan kesehatan publik,” katanya.
David mengakui, secara struktural Komisi V DPRD Sumsel memang tidak memiliki hubungan kerja langsung dengan BGN karena lembaga tersebut merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat. Namun demikian, ia menilai komunikasi informal dan pertukaran informasi tetap diperlukan demi transparansi dan efektivitas pelaksanaan program di daerah.
Ia berharap ke depan, setiap pelaksanaan program nasional di Sumatera Selatan, termasuk MBG arus disertai koordinasi dan sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, serta DPRD.
“Setiap kali ada keracunan atau masalah lain, kami yang disalahkan, padahal kami tidak pernah dilibatkan sejak awal. Ini yang harus diperbaiki ke depan,” tutupnya dengan nada tegas. (Js)






