FAKTA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (DPRD Sumsel) memberi respon terkait pencopotan jabatan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih Roni Ardiansyah, yang sempat memicu simpati luas dari masyarakat.
Keputusan pencopotan yang dinilai mendadak ini menimbulkan beragam spekulasi, terutama setelah muncul kabar bahwa Roni sebelumnya menegur seorang siswa yang membawa mobil pribadi ke sekolah dan memarkirkannya di lapangan olahraga.
Isu tersebut menjadi kontroversi karena siswa yang ditegur disebut-sebut sebagai anak salah satu pejabat tinggi di Pemerintah Kota (Pemko) Prabumulih.
Dalam hitungan jam, kabar pencopotan Roni viral di media sosial. Puncaknya, sebuah video perpisahan di SMPN 1 Prabumulih menyebar luas dan menyentuh hati publik. Dalam video tersebut, Roni tampak dikerumuni para siswa yang berebut ingin bersalaman, sementara suasana haru dan tangisan pecah di lapangan sekolah. Video yang diunggah akun Instagram @lets.talkandenjoy itu telah ditonton puluhan ribu kali dan menuai ratusan komentar dari warganet, sebagian besar menyayangkan keputusan pencopotan tersebut.
Ketua Komisi V DPRD Sumsel Alwis Gani meminta masyarakat tidak langsung menyimpulkan hal negatif terkait rotasi jabatan itu.
“Yang penting kita berprasangka baik dan menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait,” ujar Alwis saat ditemui di Kantor DPRD Sumsel, Kamis (17/9/2025).
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Prabumulih Darmadi menegaskan bahwa mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah hal yang wajar dan tidak istimewa. Menurutnya, rotasi jabatan merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi dan peningkatan pelayanan publik.
“Mutasi itu hal biasa. Ini bagian dari penyegaran dan penguatan pelayanan publik. Rotasi seperti ini juga akan terjadi di sekolah-sekolah lainnya,” kata Darmadi.
Ia menyampaikan bahwa setelah pencopotannya, Roni akan tetap mengabdi sebagai pendidik di Prabumulih. Untuk sementara, ia ditempatkan sebagai guru di SMPN 13 Prabumulih sambil menunggu surat keputusan (SK) resmi terbit.
“Sementara waktu, Pak Roni bertugas sebagai guru biasa di SMPN 13 dan menunggu SK penempatan resminya,” katanya. (Js)






