Tol Probowangi, Urat Nadi Baru Memangkas Waktu dan Membuka Harapan Ekonomi Jawa Timur

FAKTA – Bagi warga pesisir timur Jawa Timur, perjalanan panjang melintasi jalur pantura sering kali identik dengan antrean kendaraan berat, debu jalanan, dan waktu tempuh yang melelahkan.

Namun, gambaran itu perlahan berubah. Hadirnya Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi) mulai memberi harapan baru.

Perjalanan lebih singkat, distribusi barang lebih cepat, dan konektivitas antarwilayah semakin lancar.

Pembangunan jalan tol yang digadang sebagai salah satu proyek strategis nasional ini kini memasuki babak penting.

Seksi Kraksaan–Paiton resmi tuntas 100 persen, menandai langkah nyata menuju rampungnya Tahap I tol Probowangi yang membentang dari Gending hingga Besuki dengan panjang hampir 50 kilometer.

Targetnya, akhir 2025 seluruh ruas Tahap I ini sudah bisa digunakan sepenuhnya. Jika benar-benar terwujud, perjalanan Probolinggo–Besuki yang biasanya memakan waktu lebih dari satu jam dapat ditekan hanya sekitar 30 menit.

Tak berhenti di situ, pembangunan keseluruhan jalur hingga Banyuwangi diyakini bakal menjadi game-changer bagi mobilitas di Jawa Timur.

Bayangkan saja, waktu tempuh Probolinggo–Banyuwangi yang semula bisa mencapai lima hingga tujuh jam bakal terpangkas drastis menjadi hanya dua jam.

Efisiensi ini bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan peluang besar bagi sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di kawasan ujung timur Pulau Jawa.

Meski belum beroperasi penuh, masyarakat sempat merasakan manfaat tol ini saat musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Jalur Gending–Kraksaan sepanjang 10,3 kilometer sempat dibuka gratis siang hari selama dua pekan.

Walau hanya sebatas fungsional, antusiasme pengguna jalan menunjukkan betapa besar kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur yang lebih modern dan efisien.

Dibalik jalannya proyek ini, ada kerja besar yang tak kasatmata. Tol Probowangi dibangun dengan total 133 struktur, mulai dari box culvert, underpass, pedestrian, hingga 12 jembatan.

Kini, tinggal satu jembatan lagi yang masih dalam tahap penyelesaian dan ditarget rampung pada Maret 2025.

“Kami ingin memastikan setiap ruas benar-benar aman dan siap digunakan sebelum dibuka penuh,” ujar Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), Adi Prasetyanto.

Dengan capaian ini, tol Probowangi tak hanya sekadar beton panjang yang menghubungkan dua titik.

Ia adalah simbol harapan baru, mengubah wajah perjalanan darat di Jawa Timur sekaligus membuka pintu peluang ekonomi yang lebih luas di masa mendatang. (Laporan : F1 || majalahfakta.id)