FAKTA – Kawasan Terminal Karya Jaya, Kecamatan Kertapati, Palembang, menjadi titik rawan yang sering dimanfaatkan sopir truk dan kontainer.
Ketua Komisi IV DPRD Sumsel H Muhammad Yansuri, SIP, menyebut salahsatu lokasi yang kerap jadi kantong pelanggaran adalah kawasan Karya Jaya. Di titik tersebut, sopir kendaraan berat kerap berhenti hingga larut malam sebelum masuk ke dalam kota.
“Kantong-kantong pelanggaran, misalnya di kawasan Karya Jaya, sering jadi tempat kendaraan berat berhenti hingga larut malam. Ini rawan menimbulkan masalah. Aturan sudah jelas, tinggal penegakannya. Pelanggaran akan terus terjadi bila tidak ada sanksi atau pengawasan ketat,” ujar Yansuri, Kamis (18/9/2025).
Pernyataan Yansuri ini merespons langkah Pemerintah Kota (Pemko) Palembang yang akan memperketat aturan kendaraan berat melalui revisi Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 20 Tahun 2019.
Sebelumnya, Pemko Palembang memperketat aturan lalu lintas kendaraan berat di jalan protokol.
Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan, Perwali Nomor 20 Tahun 2019 tentang operasional kendaraan berat akan direvisi. Dengan demikian, kendaraan berat yang melintas di jalan protokol akan lebih tertib dan meminimalkan angka kecelakaan.
“Kami bentuk tim kecil untuk merumuskan poin-poin penting agar truk dan kontainer tidak lagi sembarangan masuk ke jalan protokol. Penindakan di lapangan harus tegas dan terukur,” kata Ratu Dewa saat menggelar rapat koordinasi bersama stakeholder, Senin (15/9/2025).
Menurut Ratu Dewa, sering terjadinya kecelakaan di Palembang akibat kendaraan yang parkir di bahu jalan atau masuk ke dalam kota sebelum waktunya. Padahal, Perwali sebelumnya telah mengatur kendaraan berat hanya diperbolehkan melintas di dalam kota pukul 21.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB.
“Untuk itu, Pemko bersama kepolisian akan menyiapkan kantong parkir khusus kendaraan berat, salah satunya di kawasan Karya Jaya,” katanya.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono menambahkan, kendaraan berat seharusnya masuk kota setelah pukul 21.00 hingga 06.00 WIB. Namun, kenyataannya, banyak yang sudah antre sejak sore.
Mereka pun menyiapkan tiga pos pengamanan agar tidak kecolongan truk melintas di jalanan protokol di Palembang.
“Kami siapkan pos pengawasan di Kebun Sayur, Kramat Jaya, dan akses Tanjung Api-api. Jangka pendeknya, penyekatan akan dilakukan lebih ketat,” jelasnya.
Harryo juga menyampaikan bahwa angka kecelakaan lalu lintas pada Agustus sempat menurun berkat operasi patuh.
“Ke depan, kolaborasi antar-instansi akan diperkuat melalui pembentukan satgas gabungan, evaluasi per tiga bulan, serta penerapan tilang elektronik (ETLE),” ungkapnya. (js)






