FAKTA – Tahun 2026 akan menjadi babak baru bagi Jawa Barat dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur modern.
Gubernur Dedi Mulyadi telah menetapkan agenda ambisius: membangun lima jalur tol strategis yang diyakini mampu menjawab berbagai persoalan klasik—kemacetan parah, konektivitas rendah, hingga stagnasi ekonomi kawasan pinggiran.
Rangkaian proyek ini tak hanya membentang sepanjang ratusan kilometer, tapi juga menyasar titik-titik vital di Jabar yang selama ini jadi “bottleneck” mobilitas dan distribusi barang.
Dengan jalur yang membelah kawasan wisata, sentra industri, dan koridor ekonomi, tol-tol ini diharapkan menghidupkan denyut baru pertumbuhan daerah secara lebih merata.
Menyatukan Arah, Menyatukan Wilayah
Dalam upaya membangun transportasi darat yang tangguh, Pemprov Jabar menggandeng pemerintah pusat dan sektor swasta untuk mewujudkan infrastruktur yang bukan hanya cepat, tapi juga cerdas dan ramah lingkungan. Bandung Raya, Sukabumi, Lembang, Cianjur, hingga Ciamis akan menjadi titik-titik penghubung baru yang lebih efisien.
Seluruh proyek kini telah memasuki tahap studi kelayakan dan uji dampak lingkungan, dengan target pelaksanaan konstruksi dimulai awal tahun 2026.
Proyek-Proyek Prioritas yang Akan Mengubah Peta Transportasi Jabar
Tol Bandung Inner Ring Road
Membentang dari kawasan Pasteur menuju Ujungberung, tol ini menyasar jantung Kota Bandung. Dirancang dengan teknologi manajemen lalu lintas digital, proyek ini diharapkan mengurai kepadatan ekstrem di pusat kota.
Tol Sukabumi–Cianjur–Padalarang
Jalur penghubung tiga kabupaten strategis ini akan memangkas waktu tempuh hingga sepertiganya. Selain mendorong mobilitas warga, proyek ini berpotensi menarik arus investasi baru ke selatan Jabar.
Tol Wisata Puncak
Mengatasi lalu lintas padat di kawasan Puncak, jalur tol sepanjang lebih dari 50 kilometer ini juga akan menyediakan area rehat tematik dan jalur akses langsung ke destinasi wisata alam.
Tol Pasteur–Lembang
Solusi konkret untuk macet kronis menuju Lembang, proyek ini akan jadi andalan baru bagi wisatawan, pelaku ekonomi kreatif, dan sektor pendidikan yang berkembang pesat di utara Bandung.
Tol Getaci (Gedebage–Tasikmalaya–Ciamis)
Proyek terpanjang dan paling ambisius ini akan menjadi tulang punggung transportasi Priangan Timur.
Dengan dua seksi utama, tol ini membuka jalur logistik dan wisata baru dari Bandung hingga perbatasan Jawa Tengah.
Bukan Sekadar Jalan—Tapi Pusat Pertumbuhan Baru
Setiap kilometer tol dirancang untuk menjadi pemicu pertumbuhan, bukan hanya akses. Pemerintah telah merancang integrasi kawasan industri, pusat logistik, dan perumahan baru di sepanjang jalur. Rest area tak lagi sekadar tempat istirahat, tapi diubah menjadi ruang UMKM, inkubasi bisnis lokal, dan hub ekonomi mikro.
Hijau dan Berkelanjutan
Mengikuti tren global, tol-tol ini juga akan dilengkapi jalur hijau, tempat pengisian kendaraan listrik, dan sistem drainase konservatif.
Gubernur Dedi menekankan pentingnya membangun tanpa merusak ekosistem, dengan mitigasi dampak lingkungan sejak tahap awal.
Menuju Jawa Barat yang Lebih Terhubung
Proyek-proyek ini bukan sekadar mimpi besar. Jika disukseskan bersama, mereka akan mengantar Jawa Barat menjadi provinsi yang lebih kompetitif, inklusif, dan layak huni.
Masyarakat diminta proaktif mengikuti sosialisasi proyek dan memanfaatkan momentum ini sebagai peluang peningkatan kesejahteraan.
Dengan visi, kolaborasi, dan eksekusi yang tepat, transformasi infrastruktur Jawa Barat bukan sekadar wacana pembangunan.
Ini adalah awal dari masa depan baru—yang tengah dibangun, satu kilometer demi satu kilometer. (Laporan : F1 : majalahfakta.id)






