Daerah  

PCNU Purworejo Lantik Pengurus Lembaga dan Badan Khusus 2025–2030

FAKTA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo secara resmi melantik jajaran pengurus lembaga dan badan khusus untuk masa khidmat 2025–2030. Acara yang dirangkai dengan Rapat Kerja (Raker) ini diselenggarakan di GOR WR Supratman, Purworejo, pada hari Ahad, (29/6/2025).

Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) oleh Sekretaris PCNU Purworejo, Kurdaini, S.Pd. Selanjutnya, prosesi baiat dipimpin oleh Wakil Rais Syuriyah PCNU Purworejo, K.H. Hamid AK, S.Pd.I, yang diikuti oleh seluruh pengurus lembaga dan badan khusus yang dilantik.

Pesan Pengabdian: Berkhidmat di NU adalah Jihad

Dalam acara tersebut, disampaikan pesan penting dari Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Purworejo, Romo Kiai Haji Raden Dawud Maskuri. Ia menegaskan bahwa berkhidmat atau mengabdi di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama adalah sebuah jihad.

“NU bukanlah organisasi biasa, melainkan organisasi luar biasa yang menjadi ladang pengabdian kita kepada umat dan bangsa,” demikian pesan yang disampaikan.

Pesan ini diperkuat oleh Wakil Rais Syuriyah, K.H. Hamid AK, S.Pd.I, yang menekankan bahwa setelah dilantik, setiap pengurus memiliki kewajiban mutlak untuk bekerja.

“Pastikan bahwa setiap pengurus, tanpa kecuali, harus bekerja dan berbuat untuk Nahdlatul Ulama. Tidak boleh ada seorang pengurus pun yang tidak bekerja untuk organisasi,” tegasnya.

Ketua Tanfidziyah PCNU Purworejo, K.H. Muhammad Haekal, S.Pd., dalam sambutannya mengucapkan syukur atas kelancaran proses organisasi yang telah berjalan, mulai dari Konferensi Cabang (Konfercab) pada Januari 2025, pelantikan pengurus harian pada Mei 2025, hingga pelantikan lembaga dan badan khusus di akhir Juni ini.

Ia mengingatkan bahwa seluruh jajaran kepengurusan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Total kekuatan pengurus PCNU Purworejo saat ini terdiri dari: Mustasyar: 7 orang, Syuriyah: 22 orang, Tanfidziyah: 20 orang, Lembaga dan Badan Khusus: Kurang lebih 350 orang.

“Jabatan yang diamanahkan bukanlah sekadar status, melainkan sebuah tanggung jawab untuk bekerja dan berbuat nyata bagi Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

Tiga Prinsip Utama dalam Berkhidmat

Lebih lanjut, K.H. Muhammad Haekal mengajak seluruh jajaran pengurus yang baru dilantik untuk segera membagi tugas dan merencanakan program kerja bersama.

“Tiga prinsip utama yang harus menjadi landasan dalam bekerja: penuh kegembiraan, penuh keikhlasan, penuh kesabaran,” tegasnya.

Penekanan ini berlaku bagi seluruh jajaran, termasuk para ketua lembaga, untuk memastikan tidak ada lagi pengurus yang pasif. Setiap individu diharapkan memberikan kontribusi terbaiknya semaksimal mungkin.

“Semampunya, sedikit banyak, harus diusahakan. Ketika sudah dilantik, maka harus bekerja untuk organisasi,” tutupnya. (Achmad Rohadi)