FAKTA – Tasyakuran Perpisahan dan Pelepasan Siswa-siswi Kelas IX, SMP Negeri 1 Paguyangan Brebes di gelar dengan suasana hati yang tenang, khidmat, dan penuh penghargaan di gedung pertemuan serbaguna Pemdes Pagojengan Paguyangan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah Senin, 26 Mei 2025.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kepala Sekolah SMPN Paguyangan Erlina, S.Pd, Ketua Komite, Dedi Anjar, orang tua siswa-siswi kelas 9, kelas 8 dan 7 dan para dewan guru dan staf SMP Negeri Paguyangan para orang tua murid.
Acara pelepasan di awali dengan pembacaan ayat suci Alq-Qur’an. Serta dilanjutkan dengan persembahan Pasukan Suara Siswa-siswi di selingkuhi dengan pembaca puisi
dan pantomin, drama kolosal Drama pendek adalah sebuah naskah atau cerita yang disajikan dalam bentuk dialog antara karakter-karakter, biasanya dengan durasi yang singkat. Drama pendek fokus pada peristiwa atau konflik tertentu, menyampaikan pesan yang kuat dalam waktu singkat.
Drama pendek, juga dikenal sebagai drama mikro, drama mini, atau serial mini, sering digunakan untuk menyampaikan cerita dalam waktu yang sangat singkat. Drama pendek berinteraksi melalui dialog, menyampaikan emosi, konflik, dan pesan cerita.
Meskipun singkat, drama pendek dapat disampaikan seorang siswi menyampaikan pesan yang kuat dan relevan judul “Jangan Kawin Muda.”
Drama pendek memiliki daya tarik yang unik dengan kemampuan seorang siswi untuk menyampaikan pesan yang kuat.
Drama pendek dengan format yang menarik dan efektif untuk menyampaikan cerita dan pesan dalam waktu yang singkat. Drama pendek memiliki potensi untuk menjangkau audiens yang luas, baik diplatform media sosial maupun platform hiburan lainnya.
Kepala SMPN Laguyangan Erlina, S.Pd dalam sambutanya mengucapkan belajar adalah petualangan yang tak pernah berakhir. “Terima kasih kepada para hadirin: Forrcompincam Paguyangan para guru dan seluruh orang tua siswa-siswi yang telah memenuhi undangan kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa acara tasyakuran ini terlaksana atas merupakan antusias dari siswa-siswi kelas 9, kelas 8, dan kelas 7.
Erlina juga mengungkapkan bahwa tahun ini SMP Paguyangan telah berhasil menamatkan 330 orang, siswa siswi. Pengumumanya dilaksanakan pada 2 juni 2025.
“Hari ini sudah melawati semua prosesnya dengan baik, dan hari di acara tasyakuran perpisahan ada kebahagiaan pada diri kami, tetapi disisi lain ada juga kesedihan dari kami,” ujarnya tampak sambil menyapu air mata sedikit menetes air mata.
Suasana hati, syahdu, dan penuh rasa syukur menyelimuti” bisa digambarkan sebagai “suasana hati yang tenang, khidmat, dan penuh rasa terima kasih” atau “keadaan jiwa yang damai, suci, dan penuh penghargaan”.
Perasaan emosional pada suatu waktu tertentu seperti kegembiraan, kesedihan, atau ketenangan.
Suasana yang khidmat, mulia, dan agung,menggambarkan suasana yang tenang, damai, dan penuh makna.
Semua alternatif ini menggambarkan perasaan yang sama, yaitu perasaan tenang, damai, dan penuh penghargaan atas apa yang ada, serta menunjukkan rasa syukur atas segala sesuatu.
Secara terpisah usai penutupan dan pembacaan doa, Kepala SMPN 1 Paguyangan mengaku dalam menghadapi anak-anak yang berbagai karakter tidak mudah, tapi itu lah tugas kami sebagai orang tua siswa-siswi di sekolah, saya juga mengucapkan permohonan maaf jika selama anak-anak bapak ibu berada di sekolah ini ada tingkah, atau perbuatan yang tidak menyenangkan saya dan para guru mewakili teman-teman guru memohon maaf.
Lanjut Erlin, “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu yang sudah mau menyekolahkan pura dan putrinya di SMP N 1 paguyangan.”
Lebih lanjut, mengharapkan kepada siswa-siswi kelas IX ketika melanjutkan sekolah yang lebih tinggi untuk selalu menjaga perilaku yang baik, dan teruslah kejar cita-citamu.
Sementara Ketua Panitia tasyakuran SMPN 1 Paguyangan Fauzan dalam memberikan sambutan mengucapkan terima kasih kasih kepada semua yang sudah hadir melaksanakan acara perpisahan ini. (dun)






