Dugaan Praktik Kecurangan PPDB SMKN 4 Kota Malang, Kepala Sekolah Beri Sanggahan

Kepala SMKN 4 kota Malang, Gunawan Dwiyono.

FAKTA – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di tingkat SMAN/SMKN masih menyisahkan banyak polemik saat pelaksanaannya. Berdasarkan laporan  dari orang tua wali murid yang anaknya tidak diterima saat mengikuti PPDB di SMKN 4, pihaknya sangat menyesalkan pihak sekolah sebab diduga ada sedikit kecurangan dalam proses PPDB berbasis prestasi maupun zonasi.

Diduga kecurangan dalam proses PPDB tersebut terjadi baik di jenjang SMAN maupun di SMKN. Diantaranya terjadi di SMKN 4 Kota Malang. Ada beberapa siswa yang sebelumnya tidak diterima atau tidak lolos namun kenyataan akhirnya diloloskan dan bisa lakukan daftar ulang (registrasi ).

Menurut inisial ADL salah satu orang tua siswa yang anaknya tidak lolos dalam proses seleksi baik melalui jalur prestasi maupun jalur zonasi menuturkan, putranya tidak lolos seleksi PPDB.

“Anak saya tidak lolos melalui jalur prestasi maupun zonasi, padahal secara nilai lumayan bagus yaitu (86,80) tapi tidak di terima, begitu juga di jalur zonasi. Jarak rumah ke sekolah hanya sekitar 1.134 meter juga tidak di terima, sedangkan tetangga nilainya masih dibawah nilai anak saya, ” jelasnya.

“Juga secara zonasi jarak rumah saya sama dan tidak jauh hanya selisih beberapa meter saja dan ternyata dibantu sama temannya, dan temannya tersebut ada hubungan baik sama kepala sekolah SMKN 4 mas,” tutur ADL saat ditemui awak media FAKTA di tempat tinggalnya di Jl. Janti Barat, Kec. Sukun, Kota Malang.

Sementara Kepala Sekolah SMKN 4 Kota Malang Gunawan Dwiyono terkait hal ini menyangkal dan mengatakan ,” semua sudah by sistem mas dan tidak bisa diubah-ubah lagi. Kami tidak bisa apa-apa karena sudah sesuai juknis dan juklaknya ( petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan ), ” kata Kepala SMKN 4 Kota Malang.

Gunawan menambahkan, kalau PPDB tahun 2024 pihaknya tidak begitu mengamati, sebab dinilai semua sudah sesuai petunjuk pelaksanaannya.

“Kalau di disini relatif tidak ada masalah, tidak ada masyarakat yang memaksakan diri, ini aturan yang dibuat supaya kita saling nyaman.Tapi saya tidak tau kalau yang dulunya pernah ada memaksakan diri untuk bisa bersekolah disini. Karena untuk PPDB tahun 2024 ini saya tidak menyaksikan,” pungkasnya. (Bs)