FAKTA – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN di Kota Malang sudah rampung pekan lalu. Semuanya berjalan lancar.
Bahkan, sistem baru yang diterapkan Dinas Pendidikan Kota Malang diacungi jempol oleh banyak pihak. Sistem pendaftaran PPDB di kota Malang telah dirancang untuk bersinergi dengan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) serta Dinas Sosial (Dinsos) .
Seluruh proses validasi mencakup verifikasi alamat domisili dan perubahan tempat tinggal dicek secara ketat untuk menghindari manipulasi data.
Ketentuan pendaftaran PPDB pun mewajibkan alamat Kartu Keluarga (KK) diterbitkan paling singkat satu tahun sebelum tanggal pendaftaran.
Namun, belakangan terungkap dugaan kecurangan dalam praktik PPDB SMPN kota Malang.
Sejumlah siswa baru diduga masuk tidak melalui seleksi jalur zonasi maupun prestasi. Melainkan jalur siluman. Salah satu indikasinya terungkap dari beberapa keterangan orang tua siswa yang anaknya tidak di terima di sekolah jenjang SMP Negeri yang jadi pilihannya.
Seperti yang diungkapkan ER salah satu orang tua siswa saat melihat pengumuman hasil seleksi jalur zonasi pendaftaran anak di SMP Negeri 14 kota Malang.
“Iya pak ini sistemnya gimana ya..? ,sama sama dari sekolah dasar negeri Kabupaten Malang dan apalagi satu sekolah satu kelas dengan anak saya, temannya anak saya bisa masuk di SMPN 14 ini, tapi anak saya ditolak tidak diterima”.
“Sedangkan temannya anak saya yang berinisial F bisa diterima karena pendaftarannya melalui orang dalam. Sedangkan saya saat mendaftarkan anak saya melalui jalur prestasi sudah ditolak oleh sistem dengan keterangan ,” anda tidak memenuhi persyaratan pendaftaran”.
“Sedangkan di jalur zonasi juga muncul keterangan ” jalur zonasi diperuntukan bagi warga kota Malang dan/atau lulusan SD/MI kota Malang “, terangnya.
Lebih lanjut ER katakan, ada beberapa teman anak yang masuk di SMP Negeri 14 ini pak juga melalui orang dalam , yang katanya mantan orang dinas yang sudah pensiun .
“Memang saya pernah ditawari sama orang tua teman anak saya untuk masukan anak saya ke SMPN 14 ini melalui orang tersebut tapi saya tidak mau. Di tanya siapa nama mantan orang dinas yang sudah pensiun tersebut ER tidak mengetahui namanya”.
Di kesempatan yang sama senada juga dikatakan Frh , ” anak saya juga tidak di terima pak, karena anak saya berasal dari SDN Kabupaten Malang. Baik melalui jalur prestasi nilai maupun jalur zonasi”. Ditanya kenapa , alasannya kuota sudah terpenuhi semua , tapi kemarin ada teman anak saya ya satu sekolah yang langsung ditelepon oleh kepala sekolah SMPN 14 ini untuk datang dan daftar ulang, ungkap Frh.
Terpisah, kepala sekolah SMP negeri 14 Umi Kulsum saat di temui FAKTA di ruang kerjanya mengatakan ,” semua sudah sesuai prosedur dan sesuai sistem, sekolah tidak bisa otak atik mas ,semua sistem. Sekolah hanya sebagai pelaksana. Kalau ada rekomendasi dari dinas ya kami terima, kami tidak bisa apa apa” ucap Umi Kulsum.
Sementara terkait siswa yang berasal dari luar kota malang yang berinisial F (dari kabupaten Malang ) . Ia menjelaskan , kalau itu memang benar mas ,siswa berinisial F yang berasal dari SDN Saptorenggo 4 Kabupaten Malang memang dibantu orang pensiunan dinas .
Karena ada rekomendasi dari bapak kepala dinas ya kami terima, jelasnya. Di tanya siapa nama orang pensiunan dinas pendidikan tersebut Umi Kulsum tidak mau mengatakan dan seolah olah menutupinya. Bersambung (Bs/Din )






