FAKTA – Beberapa hari yang lalu di Kabupaten Pacitan berhembus berita penolakan pengguna pemanfaatan Bantuan Stimulan Perumahaan Swadaya (BSPS) di Desa Bolosingo karena hanya menerima dana sekitar Rp15 juta berbeda dengan di wilayah lain.
Sebagaimana penjelasan ke awak media, seorang warga Desa Ngasem, Desa Bolosingo Kecamatan Pacitan, Sularmi (53) tak mampu melanjutkan pembangunan rumah peninggalan orang tuannya yang kini ia tempati.
“Buat makan saja susah, boro boro bangun rumah, saya tidak ada masukan lagi, dua bulan ini juga tidak kerja karena habis kecelakaan, “ ujarnya.
Namun demikian, berbanding terbalik dengan program yang melalui jaring aspirasi anggota DPR RI DR. Ali Mukti dari Partai Golkar yang ada di RT 01 RW 1 Dusun Pagersari Desa Lemggung, Kecamatan Nawangan yang menerima dana BSPS sebesar 20 juta dan bisa menyelesaikan pembangunan rumah.
“Terimakasih Pak Ali Mukti semoga program BSPS bisa berlanjut dan terus ada sehingga banyak warga pacitan bisa terbantu seperti saya, terimakasih juga pada pak Jokowi atas bantuannya” ujarnya dengan bangga karena rumahnya sudah jadi.
Begitu juga keluarga kang sogi warga Dusun Krajan Desa Tokawi Kecamatan anawangan, yang pada saat itu juga didampingi Lancur anggota DPRD Pacitan dari dapil Nawangan bandar merasakan kegembiraannya karena rumahnya sudah layak huni.
“Alhamdulillah mas rumah saya dapat bantuan dari pemerintah Rp20 juta , semoga Pak Ali Mukti dan Pak Lancur bisa jadi anggota DPR lagi, “ Ujarnya sambil terseyum.
Namun, Lancur Susanto menyatakan “Program BSPS harus dilaksanakan sesuai ketentuaanya supaya tidak memberatkan masyarakat, serta peran masyarakat harus ditingkatkan dalam hal pengawan dan pelaksanaanya”, jelasnya.
“Berhubung program ini sangat bermanfaat maka saya dari Fraksi Golkar memohon kepada Pak Ali Mukti sebagai anggota DPR RI dari Komisi V yang membidangi BSPS agar pada tahun 2024 di Pacitan memperoleh program lebih dari seribu titik penerima manfaat,” ujarnya. (hsr)
.






