FAKTA – Sehubungan dengan banyaknya kasus asusila yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa akhir ini membuat Persatuan Purnabakti Kepala Desa Seluruh Indonesia (PEPAKSI) menyoroti tingginya kasus asusila tersebut yang melibatkan oknum kepala Desa di beberapa daerah.
Tingginya kasus asusila yang melibatkan kepala desa ini terlihat dari beberapa pekan terakhir baik yang diproses hukum bahkan ada yang memicu menyebabkan tewasnya kepala desa.
Antara lain dugaan perbuatan asusila yang dilakukan kepala desa Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Persoalan itu mengakibatkan lembaga desa, mulai dari Badan Perwakilan Desa (BPD) hingga ketua RT/ RW mengundurkan diri massal karena kades menolak mengundurkan diri.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Banyumas Purwadi Santoso mengatakan, telah menyiapkan beberapa opsi untuk menyelesaikan persoalan itu.
Kasus oknum Kepala Desa di Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma yang dilaporkan Kepolres Seluma terlibat kasus asusila terhadap anak dibawah umur, namun sementara proses kades tersebut dinyatakan meninggal dunia lantaran menderita sakit.
Nasib tragis dialami seorang Kepala Desa Curunggoong di Kabupaten Serang, Banten. Ia tewas usai disuntik mati oleh seorang mantri yang diduga cemburu karena istrinya memiliki hubungan khusus dengan sang kades.
Hal serupa dialami masyarakat Kabupaten Lebak dihebohkan dengan beredarnya sebuah video asusila yang diduga dilakukan oleh seorang oknum Kepala Desa yang berada di Kabupaten Lebak, Banten.
Dalam video yang beredar, terlihat jelas bahwa oknum Kades tersebut sedang bercumbu dengan seorang wanita di dalam sebuah kamar. Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Kabupaten Lebak, Usep Pahlaludin, mengatakan wanita itu adalah istri muda kepala desa.
Sekretaris Jenderal Pepaksi Dr. H.Abd. Hadi, S.H.,M.H. yang dihubungi awak media mengatakan rentetan kasus asusila yang dilakukan oknum kades akhir-akhir ini di berbagai daerah adalah merupakan perbuatan yang sangat tidak terpuji, mencoreng citra kepala desa yang seharusnya mengayomi masyarakat dan menjadi contoh tauladan yang baik ditengah-tengah masyarakat bukannya malah melakukan tindakan dan aksi yang tidak terpuji seperti ini.” ujar H. Abd. Hadi yang pernah menjabat kepala desa dua periode di Kabupaten Lamongan Jawa Timur yang juga penggagas dan pendiri Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI).
Lebih lanjut Abd. Hadi mengatakan bahwa bukan saja kasus asusila yang banyak menimpa Kades tapi juga persoalan hukum yang nyaris ada di semua Kabupaten, oleh karena itu saya meminta kepada seluruh Organisasi Desa seperti Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) baik pimpinan Arifin Majid maupun Surta Wijaya.
Begitupula Persatuan Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI), (asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI), Forum Kepala Desa (FKD), Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), ABPEDNAS, PABPDSI dan organisasi Desa Lainnya agar senantiasa memberikan edukasi yang baik tentang pentingnya pelaksanaan tupoksinya dengan baik.
Melakukan pembinaan kepada anggotanya untuk senantiasa menjaga Kinerja, integritas, wibawa dan kehormatan diri sebagai Penyelenggara pemerintahan desa, yang tentunya adalah publik figur di desanya masing
“Jangan organisasi desa sibuk dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis yang sama sekali tidak bermanfaat bagi anggotanya secara umum bahkan cenderung merugikan, ” tegas Abd. Hadi. (ari)






