Daerah  

Pemerintah Dinilai Kurang Memberikan Perlindungan, Petani di Ngawi Menjerit

Petani tanpa proteksi pemerintah, bahwa proteksi dan anggaran bertujuan hasil pertanian bisa stabil dan sejahtera.

FAKTA – Sudah menjadi  tradisi untuk para petani Indonesia secara umum, dan khususnya petani di masyarakat Ngawi, tatkala kualitas mulai membaik para tengkulak yang membeli gabah cenderung semakin turun harganya, seiring memanfaatkan situasi yang kurang menguntungkan, seperti alam dengan curah hujan tinggi sebagai alasan para juragan pembeli gabah petani.

Masyarakat tak mengeluh oleh cuaca hujan yang tinggi, tetapi menyayangkan para tengkulak pembeli gabah hasil petik begitu mudah memainkan harga, Jumat (3/3/2023)

Petani paham jumlah gabah yang banyak harga turun, namun turunnya harga  harus sesuai kadar kualitas gabah sebagai pertimbangan, sehingga tak mudah memainkan harga sampai harga menjadi anjlok.

Petani sudah biasa tentang keadaan, termasuk belum lagi adanya bencana alam lainnya seperti banjir.

“Musim ini per Februari 2023 dari harga Rp5.500/kg – Rp5.300/kg, lalu turun lagi Rp4.200/kg, menjadi turun lagi Rp4.000/kg, lanjut turun lagi menjadi Rp3.800/kg, dan seterusnya”,terang Basyariah warga Waruktengah, Pangkur.

Jika negara lain seperti Vietnam, Thailand ada anggaran untuk proteksi bagi petani, baik pemilik lahan atau buruh tani untuk warganya, Indonesia tidak ada, bahkan subsidi pupuk yang menjadi hak petani semakin dikurangi oleh pemerintah. Benar- benar petani Indonesia tanpa proteksi pemerintah, bahwa proteksi dan anggaran bertujuan hasil pertanian bisa stabil dan sejahtera.

Selanjutnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ngawi Supardi belum bisa memberikan jawaban.”Nanti saja ya, ada acara dadakan pelantikan KTNA di pendopo”,terang , Supardi saat ditemui singkat.

Sedangkan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, saat disinggung oleh warga lewat pesan soal jeritan masyarakat tani tentang cenderung padi turun harga dan perlunya pendampingan musim panen, Bupati menyampaikan siap.” “Nagih Insya Allah  mbak”, jawab Sang Bupati Ngawi.(rif)