FAKTA – Pada tahun 2022 ini, SMP Negeri 51 Surabaya dinyatakan lolos sebagai sekolah penggerak angkatan II. Sebagai salah satu pelaksana program sekolah penggerak, SMP Negeri 51 Surabaya wajib mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Yaitu kurikulum yang mengakomodir keragaman potensi dan kemampuan murid dengan menitikberatkan pada pendidikan karakter berdasarkan profil pelajar pancasila, yang terdiri dari 6 dimensi.
Yaitu dimensi Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong royong; mandiri; kreatif dan bernalar kritis. SMP Negeri 51 Surabaya mengintegrasikan profil pelajar pancasila pada setiap kegiatan kurikulum baik dalam pembelajaran, projek penguatan profil pelajar pancasila dan kegiatan ekstrakurikuler.
“Dengan menyandang sebagai sekolah penggerak ini, SMPN 51 Surabaya akan semakin meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam penerapan kurikulum merdeka yang berbasis pembelajaran berdiferensiasi,” ujar Sulastri, S.Pd., M.Si., Kepala SMPN 51 Surabaya.
Penerapan pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada tahun pelajaran 2022/2023 ditetapkan ada 6 tema yang akan dilaksanakan, yaitu tema kewirausahaan; gaya hidup berkelanjutan; suara demokrasi; bangulah jiwa dan raganya; rekayasa dan teknologi; dan Bhineka Tunggal Ika serta kearifan lokal. Dari ketujuh tema tersebut, kewirausahaan dijadikan tema pertama yang dipilih SMP Negeri 51 Surabaya.
Produk tanaman telang dipilih sebagai salah satu potensi wirausaha yang juga menjadi menjadi ikon sekolah. Murid diberi kebebasan dalam memilih bentuk produk yang akan dihasilkan dari tanaman telang. Beberapa jenis produk olahan telang yang telah dihasilkan murid SMP Negeri 51 Surabaya dalam kegiatan P5 ini di antaranya adalah, lilin aroma therapy telang, masker wajah telang, puding telang, es buah telang, pentol telang, ice cream telang, dan masih banyak lagi produk lainnya.
Pelaksanaan P5 ini juga terintegrasi dengan mata pelajaran matematika untuk membantu murid menghitung laba dan rugi dalam berwirausaha, pelajaran bahasa indonesia untuk membantu murid cakap dalam menyampaikan presentasi yang menarik sebagai hasil proses produksi telang yang telah dibuat, serta pelajaran IPS untuk membantu murid menyusun laporan akhir dari serangkaian kegiatan kewirausahaan yang telah dilaksanakan. Selain itu, kolaborasi dengan orang tua maupun lingkungan masyarakat sekitar dalam proses produksi, distribusi serta budidaya telang juga dilakukan oleh murid SMP Negeri 51 Surabaya.
Enam guru SMP Negeri 51 Surabaya yang ditunjuk sebagai fasilitator mendampingi murid tiap kelas dan terdapat dua guru sebagai koordinator pelaksanaan P5 tema kewirausahaan ini. Serta dalam pelaksanaannya, sekolah juga mendatangkan narasumber ahli untuk memberikan pemahaman mengenai perhitungan laba-rugi, proses pembuatan stik telang dan marketing yang menarik di media sosial.
Dalam P5 ini penerapannya berdasarkan kreativitas dan kemampuan murid (berdiferensiasi) yang ditandai dengan adanya murid yang mampu memproduksi sendiri olahan telang, ada yang perlu bantuan orang tua serta bimbingan intensif oleh fasilitator. Contohnya adalah ketika pembuatan design label pada sebuah produk, ada yang menggunakan aplikasi canva dengan meniru template, ada yang masih membutuhkan pendampingan dan arahan fasilitator, serta juga ada yang sudah mahir mengkolaborasikan beberapa aplikasi design.
“Kegiatan puncak dari P5 di SMP Negeri 51 Surabaya adalah adanya gebyar Market Day, Outing Class, menyusun laporan akhir dan presentasi dari hasil laporan tersebut yang akan memamerkan produk belajar siswa”, ujar Siti Maisaroh, S.Pd.I. Waka Kurikulum yang juga sebagai komite pembelajaran. Harapannya dengan adanya P5 tema kewirausahaan ini murid mampu menginternalisasi nilai-nilai profil pelajar pancasila yaitu gotong royong, mandiri dan kreatif. (bam)






