Majalahfakta.id – Ikatan Pelajar Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (Ipmapus) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Mamuju, Senin (27/6/2022).
Demonstrasi yang di gelar oleh Ipmapus adalah sebagai bentuk refleksi dua tahun sudah masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi-Ado Mas’ud. Dalam memimpin mamuju dengan misi membawa Mamuju Keren.
Korlap aksi, Agung, mengatakan bahwa dua tahun kepemimpinan Bupati Mamuju bersama wakilnya terdapat banyak persoalan yang sampai saat ini tidak mampu di selesaikan oleh bupati dan wakil bupati Mamuju. Hal tersebut di buktikan dengan banyaknya keluhan di kalangan masyarakat mamuju.
“Mulai dari persoalan bantuan korban gempa, banjir, dan banyak lagi persoalan – persoalan yang sampai saat ini belum ada kejelasannya terkait solusi – solusi atau kebijakan dari pemkab mamuju,” kata Agung saat orasi di depan kantor bupati mamuju.
Lanjut, adapun 9 tuntutan massa aksi yaitu : (1). Perjelas bantuan bencana gempa tahap satu dan tahap dua ( gempa 6,2 Skala Richter pada tahun 2021. (2).Perjelas bantuan gempa ( gempa 5,8 SR pada tahu 2022 di Mamuju ) (3).Perjelas data DTKS penerima bantuan PKH dan BNPT kabupaten mamuju. (4). Minta kejelasan kasus pengadaan alat kesehatan pada dinas kesehatan kab.mamuju yang sampai saat ini masih bergulir di Kejati mamuju. (5).Mendesak pemkab mamuju membuat kebijakan untuk mengatasi banjir di mamuju. (6).Meminta kejelasan terkait proyek
pembangunan Lansdcape kota mamuju. (7).Mendesak pemkab mamuju mempertimbangkan program penghapusan tenaga honorer mengingat masih banyak sekolah – sekolah di pelosok yang masih banyak kekurangan tenaga pengajar. (8).Memperjelas kriteria penerima dan kegunaan Kartu Mamuju Keren. (9).Mendesak pemkab mamuju nengevaluasi kepala desa yang melakuka pemecatan aparat desa secara sepihak.
Lebih lanjut massa aksi mendesak Pemkab Mamuju untuk mencairkan dana bantuan gempa sebesar Rp 1 miliar yang telah disalurkan BNPB.
“Jangan dana sebesar Rp 1 milyar tersebut hanya bantuan sembako yang disalurkan dan dana bantuan gempa yang terjadi 15 januari 2021 belum semuanya dicairkan dan hanya tahap 1 saja. Dan ia juga katakan untuk dana tahap 2 belum ada satu pun warga yang terdampak gempa menerima bantuan tersebut,” bebernya Agun.
Selanjutnya kata Agun untuk bantuan gempa dengan kekuatan 5,8 magnitudo yang baru-baru terjadi di mamuju belum ada bantuannya yang tersalur. Padahal dana bantuan tersebut sudah ada yang masuk ke-Pemkab Mamuju,”ucapnya.
Para pendemo tersebut sempat ricuh dengan Satpol PP dan saling dorong mendorong, dan massa aksi membubarkan diri setelah Kepala Kesbangpol Mamuju, Husdi, menemui massa aksi dan mengatakan berjanji akan mempertemukan dengan Bupati Mamuju. (amk)






