Majalahfakta.id – Pembangunan Masjid Miftahul Huda di desa Umbul Niti Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan nyaris tertipu oknum tidak bertanggung jawab. Oknum tersebut mengatasnamakan Bupati Nanang Hermanto.
Menurut Tri Mufti Usman, Bendahara Umum Pembangunan Masjid Miftahul Huda mengatakan pada majalahfakta.id (18/12/2021) sekira pukul 21.00 WIB. Saat mendampingi salah seorang warga Bandar Lampung, tepatnya dari Wayhalim, pada malam itu minta diantar ke masjid Miftahul Huda.
Ia berniat untuk memberikan sumbangan jumlahnya tidak banyak dan enggan di sebutkan. Namun sebelum dana milik penyumbang tersebut diberikan ke Bendahara Umum, karena sudah larut malam ia menelepon Tri Mufti.
Namun, saat itu tidak tersambung sembari sedikit menunjukkan bahasa tubuh yang kecewa. Selanjutnya ia mendatangi Bendahara Umum di depan masjid.
Rupanya setelah ditemui dan dimintai keteranganya langsung di depan masjid , Tri Mufti bercerita serta meminta maaf pada penyumbang tersebut. Tri Mufti merasa trauma, karena baru-baru ini bendahara satu, Suparno pernah ditelepon seseorang yang mengatasnamakan Bupati Lampung Selatan. Kata sang penelepon ingin mengirimkan dana Rp 20 juta rupiah, dari Bupati Lampung Selatan.
Oknum tersebut mengatakan Rp 10 juta untuk biaya pembanggunan masjid. Lebih lanjut oknum mengatakan, dana tersebut sudah masuk ke rekening masjid. Ia berniat sisa dana sebesar Rp 10 juta diminta oknum tersebut untuk dikembalikan. Karena ia beralasan akan dikirim ke panti asuhan lain tanpa menyebutkan nama panti asuhan tersebut.
Dengan kejadian tersebut, pihaknya selalu waspada juga hati-hati dalam menerima telepon. “Jadi maaf saja klo dirinya sedikit agak tegang,” ujarnya dalam menjawab telepon dari perempuan penyumbang tadi.
Tri Mufti heran dan tidak habis pikir, kenapa masih ada juga hari gini yang menjual-jual nama pajabat, khususnya Bupati Nanang Hermanto. Pihaknya berharap jajaran polres setempat atau aparat hukum di daerah untuk segera menangkap oknum-oknum yang sering menipu itu.
Bendahara Umum tersebut mengatakan, apabila Bupati Lampung Selatan ingin mau memberikan sumbangan pada pembangunan masjid tersebut, besar kemungkinan Bupati sendiri atau secara resmi menberikan pada pengurus masjid. “Tidak mungkin main telepon yang tidak jelas macam itu,” terang Tri Mufti.
Diungkapkan Tri, pembangunan masjid sedang macet karena kekurangan dana. Dana yang semula untuk menbangun masjid itu swadaya masyarakat dengan modal awal Rp 60 juta. Berdasarkan keterangan dari seorang konsultan, masjid tersebut bisa menelan dana sekira Rp 300 juta.
Panitia pembangunan masjid berharap semua pihak bisa membantu agar pembangunan masjid ini segera rampung. “Tidak menutup kemungkinan apabila ada yang meyumbang pembangunan masjid, kami tetap terima,” pungkasnya. (wis/her)






