Majalahfakta.id – Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu. Tentu saja wabah itu dapat berpengaruh buruk dari segi ekonomi, termasuk pula dunia pendidikan. Surabaya pun begitu, pandemi itu berimbas pada dunia pendidikan berupa kualitasnya dan solusinya apa?
Kepala sekolah SMPN 33 Surabaya, Herman Budi setiono, MDI menjelaskan bahwa kegiatan Belajar Mengajar (KBM) karena pandemi, dispendik Surabaya telah membuat alternatif kualitas KBM terutama siswa dan guru yakni penyelenggaraan diklat, penguatan penerapan office 365 dan teams guna menunjang Kegiatan KBM dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) daring.
Guru diwajibkan untuk diklat yang difasilitasi oleh Kemendikbud dan Ristek RI. Seperti program guru belajar dan berbagi, guru penggerak dan program diklat pembimbing kelas. Guru serta Kepala sekolah terutama dari sekolah penggerak harus ikut program di atas.
Sekolah penggerak sendiri adalah semacam pelopor dalam dunia pendidikan yang notabene bertujuan untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan baik di lingkungan sendiri maupun diluar sekolah seperti organisasi penggerak misal PGRI, MGMP serta dispendik.
Sementara kepala sekolah SMPN 8 Surabaya, Drs Sudjasmi Margiono, M.Si. Menjelaskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di dalam pihaknya melakukan PJJ lewat teams dan di office 365. Jadi vicon itu untuk menggantikan tatap muka agar pembelajarannya optimal. Dan Alhamdulillah keikutsertaan anak-anak didiknya untuk vicon lumayan besar sekitar 60-70 peraen, walaupun begitu, Sudjasmi berharap KBM secara tatap muka segera terlaksana walau secara terbatas dan protokol kesehatan yang sangat ketat. (bam)






