Gubernur Tanam Dan Panen Di Jejangkit

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola) optimistis bisa mempertahankan status sebagai daerah penyangga pangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal tersebut mengingat selain gencarnya berbagai program pertanian yang dilaksanakan, kini dalam pengembangan pertanian para petani didampingi oleh TNI yang bertugas di Kodim 1005 Marabahan.
Jadi saat ini seluruh kegiatan para petani didampingi oleh TNI, mulai dari distribusi pupuk, sampai ke hal pertaniannya juga didampingi oleh anggota dari Kodim 1005 Marabahan. Dijelaskan, untuk tahun 2019 ini target luas pertanian yang akan digarap, hingga periode Oktober sudah dapat tercapai.
Tak hanya itu, untuk program pertanian yang juga akan digarap dan diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mempertahankan status daerah lumbung padi adalah dengan melaksanakan program intensifikasi tanaman padi. Di mana dalam satu tahun, para petani dapat melakukan panen padi sebanyak dua kali.
Pihak Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Batola menyatakan, mereka juga melakukan hal yang sama dengan apa yang telah dilakukan Dinas Pertanian. Yaitu lebih intensif lagi melaksanakan penyuluhan-penyuluhan pertanian. Sehingga target yang ingin dicapai oleh Pemkab Batola yakni sebagai daerah lumbung pangan dapat tercapai.
Sementara dari pihak Kodim 1005 Marabahan mengatakan, jajarannya siap untuk mengawal para petani sehingga kedaulatan pangan dapat terwujud. Anggota Kodim 1005 ditugaskan kepala staf angkatan darat untuk mengawal seluruh kegiatan petani dalam rangka meningkatkan produktifitas untuk mencapai kedaulatan pangan supaya tidak lagi mengimpor beras dari negara lain.
Beberapa waktu lalu Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor, melakukan panen raya padi unggul di lahan pertanian Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit. Sebelum panen, Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin ini didampingi Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola), H Rahmadian Noor, pihak Kementerian Pertanian, para anggota Forkopimda Batola, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kadis TPH) Provinsi Kalsel, H Syamsir Rahman, dan para pimpinan SKPD Provinsi Kalsel dan Kabupaten Batola terlebih dahulu melakukan penebaran bibit padi di lahan pertanian setempat.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Gubernur Kalsel bersama Wabup Batola dan SKPD terkait juga sempat melakukan panen ikan lele. Karena Barito Kuala memiliki kekayaan bukan hanya lahan pertanian padi yang cukup luas, namun warganya juga memiliki kolam-kolam pembibitan ikan. Dan juga memiliki lahan perkebunan anggur.
Panen padi unggul jenis Inpara 2 di bekas lahan HPS Jejangkit Muara seluas 1,5 hektar yang dilaksanakan Gubernur Kalsel, Sahbirin, dan Wabup Batola H Rahmadi, ini merupakan hasil budidaya yang dilakukan Dinas TPH Provinsi Kalsel melalui UPT Balai Benih. Sedangkan hasilnya cukup menggembirakan yakni berkisar 6 ton gabah kering giling (GKG) per hektar.
“Panen padi yang kita lakukan kali ini merupakan Program Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) dari Kementerian Pertanian Pusat,” kata Kadis TPH Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, sembari merinci total lahan yang mereka tanami terdapat 320 hektar masing-masing di kawasan lokasi yang dipanen sekarang 210 hektar dan yang berada di seberang sungai 110 hektar.
Syamsir menyebut Program Serasi yang diterapkan di Jejangkit ini merupakan realisasi janji Kementan RI yang menjamin 3 tahun setelah pelaksanaan HPS tetap dibantu terhadap para kelompok tani.
Keberhasil panen yang dilakukan di Jejangkit Muara ini, tambah Syamsir, merupakan sejarah karena sebelumnya Gubernur H Sahbirin Noor sempat pontang-panting turut membuka lahan serta menanam langsung sebagai bentuk motivasi sekaligus memberi arahan agar masyarakat senantiasa giat dan tanpa mengenal lelah.
Meskipun di musim kemarau seperti sekarang kondisi pertanian di Jejangkit bisa dilakukan, tanam sekaligus panen. Dan yang membanggakan panen yang dilakukan di kawasan ini tidak mengenal waktu tetapi dilakukan silih berganti. “Kondisi ini yang sangat menunjang Kalsel sebagai penyangga ketahanan pangan nasional,” katanya.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, merasa bangga dan bahagia menyaksikan keberhasilan budidaya pertanian yang diterapkan di Desa Jejangkit Muara ini. Karenanya ia mengajak semua masyarakat untuk tidak mengenal lelah dalam menggalakkan pertanian.
“Tidak ada kata musim, walaupun kemarau kita bisa menanam sekaligus bisa melakukan panen, begitu seterusnya, tanam lagi panen lagi, tanam lagi panen lagi, begitu seterusnya untuk bisa menjadikan Indonesia sejahtera,” ucap gubernur memotivasi.
Hanya saja, lanjut Paman Birin, untuk bisa mewujudkan itu tentu membutuhkan kesamaan tekad dan kemauan yang kuat terutama petani sebagai motor penggeraknya.
Salah satu bukti, Jejangkit yang dulu lahannya dianggap tidak bisa diolah ternyata sekarang bisa melakukan panen bahkan dua kali setahun.
Semua itu bisa dilakukan, menurut gubernur, karena kuatnya tekad dan kemauan disertai jiwa yang sabar. “Yakinlah selama ada kemauan dan usaha serta tidak pernah menyerah Insya Allah akan berhasil. Ingat semangat Pangeran Antasari haram manyarah waja sampai kaputing,” ucapnya dengan bahasa Banjar.
Untuk itu, kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk anak-anak yang ada sekarang supaya semangat bertani ini harus tetap diperkenalkan dan gelorakan agar mereka juga memiliki semangat yang kuat dalam menggalakkan pertanian ke depan yang merupakan sum berkebutuhan utama. (Tim)






