
KADES Begadon, H Hariyono, dalam kepemimpinannya pada periode tahun 2019-2025 akan dipola sesuai kemajuan zaman. “Lain tata kekola pemerintahan desa di saat menjabat 16 tahun sebelumnya, yakni 1994-2002 dengan masa bhaktinya yang kedua yakni 2002-2010. Karena dulu administrasi dengan mesin ketik ‘cethak-cethok’, sekarang serba komputer. Maka biar pun sudah sepuh dan dipanggil mbah kung, sudah latihan mengoperatori komputer. Ra ngene ketinggalan sepur,’’ ungkap Kades Begadon, H Hariyono, kepada Eko Purnomo, Wartawan Majalah FAKTA.
Adapun yang diprogramkan pada triwulan pertama di antaranya laptopisasi (semua perangkat desa pegang laptop). Lalu pembuatan saluran air ‘uditz’. Pengadaan jalan pertanian (JUT). ‘’Dan juga rencana pemugaran kantor desa secara bertahap,’’ paparnya.
Sebagian data monografi Desa Begadon, yakni dihuni sekitar 1.423 jiwa (DPT 1.184 orang), bermata pencaharian petani dan buruh tani, serta beternak sapi, kambing dan ayam. Untuk karang taruna ada yang memproduksi jamur tiram, serta sudah ada yang ikut pelatihan di Malang, Jawa Timur. “Semua yang kami program bersama sudah disepakati bersama oleh seluruh perangkat, tokoh agama, tokoh masyarakat, arahnya adalah untuk peningkatan kesejahteraan warga guna tercapainya suatu desa yang ‘baldattun thayibattun wa rabbun ghafur‘,’’ tutur Mbah Inggi Haji Hari (sapaan akrab Kades Begadon).
Sementara Ketua PKK Desa Begadon, Hj Siti Masfurotin, menambahkan bahwa untuk PKK baru akan dikumpulkan dalam waktu dekat, sementara masih menginventarisir kegiatan-kegiatan dengan program-program baru. Karena untuk jabatan ketua PKK yang ketiga kalinya juga baru beberapa minggu disandangnya, setelah 6 tahun tidak jadi ketua. “Pola manajemennya berubah, sekarang baru orientasi”.
Untuk kegiatan lain yakni tahlilan lapanan tiap Minggu Pon, serta pengajian tiap hari Selasa, manaqib tiap Minggu. Serta kaum prianya tahlilan bergiliran anjangsana lingkungan masing-masing tiap hari Kamis malam Jumat.
Dijelaskan pula oleh kades yang melaksanakan periode ke-3 (jeda satu periode, 2013-2019 karena peraturan yang tidak membolehkan pencalonannya saat itu),”Pokoke, jaman dan peraturan pemerintah bagaimana, maka pemerintah Desa Begadon ya selalu mengikutinya. Soal perangkat yang kosong juga menunggu aba-aba perintah atasan. Istilahe nunggu komando”.
Fasilitas keagamaan (Islam) berupa masjid 1, mushala ada 17, sedangkan TPA/TPQ ada 3. “Di Begadon tidak ada dusun, tetapi kasun ada 2 yakni kasun 1 dan kasun 2. Terima kasih atas amanah warga Desa Begadon untuk kami laksanakan. Termasuk kerja samanya (sinergi) 5 anggota BPD yang diketuai Winarto, Linmas di bawah komando Danton Shodiqin, tokoh masyarakat Suyoto, tokoh agama di antaranya Kyai Ali Ahmad dan Lazim, serta karang taruna maupun para perangkat, RT, RW. Ayo sayuk saeko proyo bebarengan mbangun Desa Begadon. Untuk menuju Begadon gemah ripah loh jinawi, kerto raharjo, tinoto, nastiti tentrem, barokah, Amiin. Sepurane saya akan ber-ta’ziyah dulu”. (F.463)






