
DENGAN merubah paradigma manajemen, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kalitidu, Drs H Sutjipto Santoso MM. Yakni, memberikan keleluasaan para tenaga pendidik/pengajar siswa untuk berinovasi demi kemajuan dunia pendidikan terutama lingkup SMPN 2 Kalitudu. Alhasil karya siswa-siswi SMPN 2 Kalitidu walaupun lokasi mewah (mepet sawah), namun mampu memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara Indonesia di kancah dunia pendidikan tingkat Asia Tenggara, dengan mengikuti ajang berprestasi STEM.
Apa itu STEM ? Berikut penjelasan Kasek SMPN 2 Kalitidu yang juga mantan guru SMPN 2 Bojonegoro, didampingi dua guru pembimbing yang inovatif yakni Yohan Adi Setiawan SKom dan Rini Marina MPd menjelaskan bahwa sesuai Standart Pelayanan Minimal, sesuai Permendiknas nomor 51 tahun 2015,”Guru wajib punya beban kerja (mengajar/mendidik) 40 jam, dengan rincian 37,5 jam pelajaran tatap muka, 2,5 istirahat”. “Oleh karena itu kita optimalkan penanaman disiplin tetapi tidak dengan ego. Karena sesuai juknis dan juklak. Ibarat awal penerapan manajemen itu andaikata di antaranya ada yang mencibir, bahasanya setuju atau tidak setuju, terserahlah. Tetapi kami tidak membatasi upaya, kreasi dan inovasi demi kemajuan bersama. Resiko memang, tetapi itu sebuah konsekwensi sebagai pimpinan. Alhamdulillah, berhasil”.
Lebih lanjut mantan guru Elektro di SMPN 2 Bojonegoro itu secara detail pula menjelaskan bahwa visi-misi SMPN 2 Kalitidu adalah Berprestasi, Terampil, Berbudi Pekerti Luhur, Berbudaya Lingkungan, Berdasarkan Iman & Taqwa. SMPN 2 Kalitidu adalah satu-satunya dari 49 SMP Negeri yang ada di seluruh Kabupaten Bojonegoro yang untuk menunjukkan hasil kreasinya di kancah dunia pendidikan tingkat Asia Tenggara (Philipina, Thailand, Singapura) memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekolah atau berbasis lingkungan sekolah dan sekitarnya, yakni pembuatan Ledre dengan bahan baku buah blimbing, saos dari ampas blimbing (multi efek agro wisata) di alamat sekolah SMPN 2 Kalitidu yaitu di Desa Ngringinrejo, yang punya potensi produk unggulan buah blimbing. “SEAMEO singkatan dari Soft East Asea Ministery Education Organisation (Organisisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara),” papar Kasek SMPN Kalitidu yang sekaligus sebagai Koordinator SEAMEO Tingkat Kabupaten Bojonegoro sejak 2018.
“Kami belajar dari pemahaman Presiden Amerika Serikat, Obama. Namun jika menyesuaikan pola fikir Presiden Obama tentunya STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) tingkat siswa tentu belum mampu atau tidak mampu untuk cost ( biaya)-nya. Oleh karena itu riset yang kita lakukan dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita. Inovasi yang kita lakukan dipercaya oleh Schools Network. Sekali lagi yang kami lakukan adalah risert berbasis lingkungan,” lanjut Yohan Adi Setiawan SKom didampingi Rini Marina MPd. (F.463)






