Semua  

SEDEKAH BUMI DESA KANTEN, MENGGALI SEJARAH

BERTEMPAT di Balai Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, pada hari Minggu Pahing (21/7/2019) berlangsung acara sedekah bumi sekaligus pengukuhan pengurus makam yang merupakan tokoh desa tersebut.

Kepala Desa Kanten, Drs Syamsul Hadi, dalam sambutannya menceritakan tentang mengapa pada acara sedekah bumi tiap tanggal 10 Dzulhijah pada tahun ini, dikukuhkan pengurus makan pepunden warga Desa Kanten ? Karena melestarikan atau nguri-uri makam tokoh pembuka Bumi Kanten adalah untuk menghargai jasa pengukir sejarah desa ini. Dan perwujudan ini adalah bagian dari bentuk bersyukur kita kepada Yang Maha Kholiq. “Mbah Mangunsari adalah tokoh/pendiri Desa Kanten yang alim. Dipilihnya desa ini, secara turun-menurun adalah desa sebagaimana seperti yang tercantum dalam Alqur’an surat Arr-ra’du ayat 3. Desa Kanten terdapat daratan, pegunungan dan bantaran sungai ,serta sumber air. Walau di bukit namun tak pernah kurang air. Oleh karena itu kita wajib bersyukur bersedekah bumi serta melanggengkan adat-istiadat ini, semoga warga guyup, rukun, makmur, barokah,’’ tandas kades yang menjabat 3 periode, Drs Syamsul Hadi.

Penceramah yang memberikan tausiyah yakni KH Agus Said dari Bangilan, Tuban, menguraikan beberapa hal di antaranya tentang makna Sedekah Bumi. Uraiannya, bumi juga perlu disedekahi sebab bumi juga banyak memberi sedekah pada manusia. Karena asal-usul manusia juga dari bumi. Perwujudan rasa syukur ini memang sesuai perkembangan jaman. Termasuk perubahan sisipan acara, dulu masih bersedekah bumi dengan hiburan tayuban dihiasi permainan kopyok dadu, termasuk meminum minuman keras. Kemudian maju lagi hiburannya wayang kulit. Dan sekarang nanggap kyai untuk ngaji bareng. “Sebagaimana tema Sedekah Bumi Desa Kanten, oleh Pak Kades Drs Syamsul Hadi diberi visi Kanten Guyup, Rukun, Makmur, Barokah. Semoga hal itu menjadikan Desa Kanten yang baldatun thayibatun wa rabbun ghafur,’’ doa Ustadz KH Agus Said.

Kasun Hari bersama sesepuh perangkat khoirum (Mbah Rum), mewakili panitia , mengatakan bangga atas suksesnya acara ini, dengan hadirnya ribuan warga dengan gayeng dan santai mengikuti dan mendengarkan ceramah agama tentang Sedekah Bumi.

Pengunjung dari luar Desa Kanten yakni Yulistiana SAg dan Budi Hartono juga merasa heran dengan adanya kekompakan, bahkan tumpeng ayam utuh dari kades dan perangkat dikepung warga secara bebas oleh warga yang mau. Dan semua perangkat desa justru yang bagi-bagi berkat. “Nak di desaku ambenge pamong desa cuma ditukar sesama perangkat. Bahkan isinya jodang dibawa pulang yang katanya untuk makannya panjak gong“. (F.463)