
PEMIKIRAN Kades Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, Hj Siti Khalifah, adalah untuk membangun Pandantoyo berskala jangka panjang. Dikandung maksud termotivasi Desa Pandantoyo mempunyai jati diri.
Kekompakan dan kebersamaan antara kades dan perangkat serta lembaga yang ada di desa adalah tercermin dari kebersamaan pola berfikir untuk bersama-sama memajukan desanya di segala bidang, baik pembangunan secara phisik maupun non phisik, terutama tunas generasi muda masyarakat Desa Pandantoyo.
“Kami sengaja memprogramkan terutama fasilitas pemerintahan Desa Pandantoyo semaksimal mungkin. Dan jika ada lebih dibanding dengan dana pendukung yang ada, itu merupakan bagian dari tekad kami.yang kami upayakan sedemikian ini agar selama kepemimpinan kami, Pandantoyo jangan jalan di tempat. Semua dengan nawaitu dan didasari dengan hati, jangan cuma kata-kata bak mutiara, tetapi suatu perwujudan dengan realita. Bukan ‘tong kosong nyaring bunyinya’ tetapi marilah kita wujudkan agar nama Pandantoyo harum dan mulia, bukan sekedar slogan semata. Alhamdulillah, cadangan rejeki pengganti dari Allah SWT selalu terealisasi pada kami sekeluarga. Semua karena dengan niat ikhlas, Lillahi Ta’alla,’’ kata Kades Pandantoyo, yang merupakan kades Srikandi yang inovatif.
“Kami tak pernah merasa takut melangkah jikalau untuk kebenaran. Walau kami wanita, dan yang penting jangan baik sebatas pura-pura, maksudnya baik di saat berhadapan dengan kami, tetapi tidak berada di depan kami, menjelek-jelekkan. Kami suka transparan, sharing, mana yang mungkin kurang baik, mana yang perlu dibenahi. Alhamdulillah, semua perangkat disiplin. Demikian juga sebagai ungkapan kebersamaan, tiap lebaran mulai RT hingga perangkat mendapatkan bingkisan dari dana pribadi kami. Itulah bagian dari pribadi kami. Termasuk melayani surat-menyurat demi kelancaran kepentingan warga, kami tidak tebang pilih. Semua demokrasi, memilih tidak memilih, kini semuanya warga kami. Tetapi imbal baliknya jangan ada niatan nggembosi roda pemerintahan yang sudah berjalan baik. Warga rukun jangan diusik. Pembangunan phisik, jangan kwatir jika dana pemerintah, jangan khawatir, tak bakal secuil pun katut termakan bu kades,” tandas Srikandi Pandantoyo ini kepada Eko Purnomo dari Majalah FAKTA Online.
“Soal berapa ukuran bangunannya, tanyakan ke perangkat kami saja ya, termasuk proyek yang sedang dilaksanakan, ok,” tegas Kades Hj Siti Khalifah.
Selanjutnya, beberapa perangkatnya menyebutkan bahwa sibuknya pemerintahan Desa Pandantoyo, sesuai program, yakni drainase gorong-gorong RT 11 Dusun Brabowan panjang 80 meter, lalu jembatan RT 08 ukuran 7 meter x 5 meter, lalu kegiatan normalisasi saluran/sungai dari dinas pengairan, dan urugan halaman dan keliling pondasi bakal pendopo dan kantor desa yang baru. Luas pendopo mendatang yakni 14 m2, perkantorannya 9 meter x 22 meter. “Kami bangun sebaik-baiknya di komplek kantor desa, yakni ada lapangan, mushala, tempat parkir. Sekarang yang akan segera dibangun adalah di atas tanah desa, bukan pinjam atau sewa. Oleh karena itu, semua kami tempuh, yo minongko celengan nok konone. Memimpin Desa Pandantoyo tidak pamrih ingin mengais untung finansial, tetapi ndandani secara utuh. Kalau kadang seminggu bisa pulang pergi Bojonegoro-Surabaya, ya demi kemajuan Desa Pandantoyo”, ulas Kades Pandantoyo yang juga Bos Kuliner di Surabaya ini.
Saat audiensi dengan wartawan Majalah FAKTA Online, ada juga Danpos Ramil Bowo, Kanit Resintel Polsek Temayang, tamu dari Kodim 0813 Lettu Didik, dan juga Kades Pancur. (F.463)






