JUMAT (5/7/2019), Camat Malo memimpin langsung kegiatan pemungutan sampah di bantaran Bengawan Solo sepanjang 400 meter arah hulu dekat jembatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.
Menurut Camat Malo, Dzamari SSos MM, kegiatan ini berawal dari maraknya laporan warga bahwa ada aktifitas kurang menyenangkan dipandang, bahkan berdampak buruk bagi kesehatan, yakni tiap pagi dan sore hari banyak masyarakat membuang sampah rumah tangga, 75 % terdiri dari pampers (popok bayi) dan pembalut wanita. “Ini tadi spontanitas, kami bentuk tim melibatkan unsur petugas pasar, pihak desa yakni Kasun Malo, Suwito, operator perahu, Kades Rendeng, Muslih ST,dan Mbah Ndul,” kata Camat Malo kepada Wartawan Majalah FAKTA Online, Eko Purnomo.
Kegiatan bersih-bersih Bengawan Solo ini akan dilakukan secara kontinyu dan jadi agenda rutin setelah berkoordinasi dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup), BUMD Pasar, Pemdes di pinggiran sepanjang bantaran Bengawan Solo. “Fokusnya adalah membangun kesadaran masyarakat, warga pinggiran bantaran maupun yang berhobi kurang bagus, main cemplungkan sampah dari atas jembatan”.
Sedangkan Sekcam Malo, Drs Abrianto, menjelaskan, penumpukan alias pating kemrambyangnya sampah di bantaran Bengawan Solo dekat jembatan itu ada beberapa faktor penyebabnya. “Yaitu dekat pasar, kesadaran masyarakat kurang, dan air Bengawan Solo relatif kurang mengalir, karena sisi hulu bendungan gerak, sehingga air tenang. Maka kasur pun ketimpal-ketimpul”.
Kades Rendeng, Muslih ST, menyatakan siap mendukung sepenuhnya rencana program yang dicanangkan oleh Camat Malo. Ia pun mengakui memang warga Rendeng masih ada yang membuang sampah rumah tangga di sungai. “Warga saya memang ada yang belum sadar tentang dampak buruk dari membuang sampah di sembarangan tempat. Termasuk ada 2 unit bak sampah di RT 02 dan di RT 05. Perihal yang BAB (buang air besar) di sungai tidak ada, karena ODF Desa Rendeng tuntas,” urai Kades Rendeng yang punya potensi sebagai desa destinasi wisata edukasi Gerabah.
Selanjutnya, data yang diberikan oleh Staf Pemerintahan Kecamatan Malo, Yuna, berdampingan dengan Anggota Satpol PP, Priyo Sudibyo, menyebutkan bahwa yang terlibat pembersihan pinggiran Bengawan Solo saat itu di antaranya Camat Malo, Dzamari SSos MM, Sekcam Drs Abrianto, Kasi PMD Jelita SH, Kasi Pem Safuan SSos, Kasi Sosial H Muhariyanto SSos, Staf Kesra Ngatemin, Staf PMD Suliana, Staf BUMD Pasar Malo, Suparko dan Tulus Widodo, serta dari Dinas Perekonomian, Yudhistira SSTp MM.
Kasi Pem Safuan SSos menambahkan, terjadinya tindakan spontanitas itu dikarenakan ada berita bahwa bak sampah jebol, sampahnya bertebaran di sungai. “Kebetulan juga banyak yang tahu kalau tiap pagi dan menjelang Maghrib warga membuang sampah dari atas jembatan”.
Bau menyengat yang dirasakan oleh FAKTA sampai hampir muntah, juga dirasakan oleh yang lainnya yakni Kasi PMD Jelita SH dan Kasi Sos H Suharyanto SSos. “Tadi kok ya tidak beli masker dulu ya, kasihan wartawane plekik and kudu muntah”. (F.463)








