Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, Buka Rakerkes 2019, 5 Prioritas Kemenkes Harus Segera Dituntaskan Dinkes

RAPAT Kerja Kesehatan (Rakerkes) Tahun 2019 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi dibuka oleh Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistyono. Acara ini bertempat Aula Hajah Maimun Jalan Ir Sukarno, Ngawi, pada Senin (22/4/2019), dihadiri 62 orang terdiri dari 24 Kepala UPT Puskesmas, Kader Kesehatan dan tenaga-tenaga kesehatan profesional lingkup Dinkes Kabupaten Ngawi. Sebagai narasumbernya dari Dinkes Provinsi Jawa Timur yaitu Kasi PTM, Bambang Purwanto SKM M MKes, dan dr Agus Priyambodo M MKes, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Ngawi. Sedangkan sebagai moderatornya, dr Nugrahaningrum, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Ngawi.

Dalam sambutannya, Bupati Budi Sulistyono mengatakan, prioritas yang harus digarap Dinkes Kabupaten Ngawi Tahun 2019 sebagai Program Kemenkes RI yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN) yang masih tinggi, Stunting, Tuberculosis (TBC),  Penyakit Tidak Menular (PTM), Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap. Untuk itu Pemkab Ngawi melalui Dinkes Kabupaten Ngawi bersama masyarakat berkomitmen mencapai Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) agar semua orang memiliki akses mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu tanpa hambatan finansial. Cakupan kesehatan semesta juga sangat berkaitan dengan “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menargetkan pada 2030 tidak satu pun orang yang tidak menikmati hasil pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Usai acara pembukaan, ketika ditemui Wartawati Majalah FAKTA, Bupati Budi Sulistyono Kanang menerangkan, kalau Kabupaten Ngawi ingin derajat kesehatannya tinggi, maka kepedulian terhadap pola hidup sehat masyarakat harus dibuktikan. Salah satunya dengan adanya program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) oleh Pemkab Ngawi. “GERMAS merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Selain itu yang utama harus punya inovasi dalam menurunkan angka stunting. Saya mengharapkan Dinkes Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan lintas sektoral dalam menurunkan angka stunting. Sedangkan cara mengatasinya, yaitu meminimalisir kondisi anak yang telah mengalamai stunting dan mempersiapkan calon pasangan usia subur sebelum pernikahan bahkan mulai usia sekolah, kelas 6 SD,” harap Budi Sulistyono Kanang. (ADV/Humas Setda Kabupaten Ngawi/F.968)