Wabup H Rahmadian Noor Lakukan Panen Jagung Hibryda

POSISI Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang sebagian besar dari luas lahannya adalah lahan pasang surut dan lahan lebak, adalah penyedia utama beras di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Lahan sawah fungsional sudah mencapai ratusan ribu hektar, sehingga Kabupaten Batola masih sangat memungkinkan untuk terus melakukan peningkatan produksi berasnya melalui ekstensifikasi. Apabila dilakukan juga peningkatan produksi melalui intensifikasi maka Kabupaten Batola yang notabene adalah lahan rawa benar-benar akan menjadi lumbung beras nasional.
Secara bertahap Kabupaten Batola tahun demi tahun menjadikan semi mekanisasi pertanian, beberapa peralatan mesin untuk pengolahan tanah, tanam, dan panen bantuan Kementerian Pertanian. Selain itu sebagian lahan di Kabupaten Batola saat ini sudah mulai dimanfaatkan untuk perkebunan jagung hibryda, kedelai dan kelapa sawit.
Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, mengunjungi lahan Pertanian Terpadu Percontohan, di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, yang bakal menjadi lahan pertanian modern itu sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus memotivasi warga maupun bawahannya.
Hj Noormiliyani tanpa sungkan ikut terjun ke sawah bersama-sama para PPL dan relawan lainnya dalam upaya memotivasi warga. “Kita harus rajin dan semangat dalam bekerja agar menjadi contoh serta diikuti masyarakat dan petani di sini,” pesannya.
Penggarapan lahan pertanian untuk pelaksanaan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2018 di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Batola, Provinsi Kalsel, terus digenjot. Setiap harinya ratusan warga mulai TNI, ASN (baik Pemprov Kalsel maupun Pemkab Batola), sukarelawan, dan masyarakat memenuhi kawasan Pertanian Lahan Rawa Lebak Jejangkit.
Mereka dikerahkan untuk mempercepat garapan lahan pertanian seluas 750 hektar itu dalam upaya persiapan HPS Ke-38 yang bakal dihadiri Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dan para duta besar pada 18-21 Oktober 2018 mendatang.
Sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus memotivasi bawahan, tak jarang para pimpinan institusi turut terjun menggarap sawah. Bahkan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, Danrem 101/Antasari, Kol Inf Yudianto Putrajaya, para dandim khususnya Dandim 1005/Marabahan, Letkol ARH Erwin Hadi Santoso SKom, dan Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, beserta para pimpinan SKPD Pemprov Kalsel maupun Pemkab Batola sering menginap di lokasi persawahan Jejangkit.
Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, yang notabene seorang perempuan, setiap ada kesempatan sering mengunjungi Desa Jejangkit Muara yang bakal menjadi lahan Pertanian Terpadu Percontohan dan pertanian modern tersebut.
Seperti diketahui, dalam menyukseskan pelaksanaan HPS Tahun 2018, jajaran Korem 101/Antasari maupun kodim se-Kalsel serta Pemprov Kalsel mengerahkan ratusan personilnya setiap hari untuk menggarap sawah tersebut.
Demikian pula Pemkab Batola telah mengerahkan relawan khususnya dari keluarga besar Distan TPH serta PPL. Mereka didatangkan bergiliran sekitar 50 orang setiap harinya.
Untuk meningkatkan perekonomian para petani di Kabupaten Batola, motivasi tidak hanya diberikan oleh Hj Noormiliyani yang merupakan bupati wanita pertama di Kalsel, tapi juga dilakukan oleh Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, kepada para petani jagung hibryda.
Wabup Batola), H Rahmadian Noor, Wakapolres Batola, Kompol Handoyo Y Santoso, para forkopimda (mewakili), Plt Sekretaris Distan TPH Batola, M Arsyad, dan SKPD lainnya bersama-sama petani Desa Karya Maju, Kecamatan Marabahan, melakukan panen jagung hibryda di lahan Gapoktan Karya Mukti seluas 10 hektar.
Dari ubinan yang dilakukan, panen kali ini menghasilkan 9,9 ton jagung kering panen per hektar atau 5,9 ton jagung kering giling per hektar. Keberhasilan ini tentu memberi kebahagiaan bagi Wabup Rahmadian Noor. Walaupun untuk capaian masih jauh dari yang yang ditargetkan.

Plt Sekretaris Distan TPH Batola, M Arsyad, menerangkan, tahun 2018 ini Batola mendapatkan target tanam jagung seluas 2.590 hektar, sedangkan yang terealisasi baru sekitar 448 hektar (17 persen).
Kendala yang terjadi, sambung lelaki yang juga menjabat Kabid Pertanian Batola, itu selain keterbatasan lahan tipe B dan C (lahan yang cocok untuk budidaya jagung) juga belum meratanya minat petani dalam memanfaatkan lahan sawahnya untuk budidaya jagung setelah panen di musim kemarau.
Selain jagung, Kabupaten Batola juga punya target cukup besar untuk pengembangan kedelai. Menurut Arsyad, budidaya kedelai bisa dilakukan melalui pola tanam tumpang sari yaitu dibudidayakan di bawah tanaman jagung. Tahun 2018 ini, sebutnya, Batola diharapkan bisa mendukung program pemerintah yaitu swasembada kedelai agar Indonesia tak impor lagi jagung dan kedelai.
Wabup Rahmadian Noor mengharapkan, dukungan dan kesadaran para petani dalam penggalakan pertanian termasuk jagung dan kedelai. Karena selain menunjang program pemerintah juga bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para petani Kabupaten Batola.
Wabup mengatakan bahwa berbagai program telah dilakukan pemerintah dalam mendorong petani. Demikian pula untuk budidaya jagung, pemerintah pusat memberikan 15 kilogram bibit dan 50 kilogram pupuk per hektar.
Sementara bagi Kabupaten Batola sendiri, tutur mantan Anggota DPRD Batola itu, selain merencanakan memberikan bantuan pupuk bersubsidi tanpa bunga seperti halnya terhadap pertanian padi juga akan memperhatikan kebutuhan lainnya.
Dalam mendukung budidaya jagung bagi petani Desa Karya Maju, wabup berjanji akan melakukan pengerasan jalan di kawasan pertanian setempat serta jalan antara SP2 dan SP1.
Terhadap para aparatur terkait seperti pihak Distan TPH, petugas penyuluh, PUPT, Gapoktan, termasuk para kades, wabup minta peran aktifnya dalam mengawal dan mendorong petani agar pertanian bisa terlaksana sesuai yang diharapkan.
“Saya mengajak kepada seluruh stakeholder terkait mari kita bersama-sama menggalakkan pertanian agar program-program yang direncanakan dapat terwujud sesuai rencana yang diharapkan,” katanya.
Semua program dari Pemkab Batola ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan petani dan seluruh masyarakat Kabupaten Batola. (Tim)






