SEBANYAK 154 desa dari 319 desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro, pada hari Rabu Pahing (26/6) melaksanakan pilkades secara serentak yang berjalan tertib, lancar dan aman. Hal itu didukung kesigapan aparatur keamanan dari Polres Bojonegoro dan TNI Kodim 0813.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadly SIK MH MSi, dalam amanatnya pada acara gelar pasukan yang diikuti pula oleh anggota Kodim dan CPM, intinya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan gelar cipta kondusif bagi desa-desa yang melaksanakan pilkades serentak agar berjalan lancar, tertib, aman, kondusif.
Pengerahan petugas keamanan dalam pelaksanaan pilkades 26/6/2019 bukan hanya Bhabinkamtibmas, Babinsa, tetapi juga mendatangkan kepolisian dari polres tetangga, yakni Polres Madiun yang sempat bertemu dengan Wartawan FAKTA, Eko Purnomo, di Desa Sumberagung, Kecamatan Dander.
Pilkades serentak saat itu menghasilkan perolehan suara yang hampir berimbang antara incumbent dengan pemula. Bahkan ada yang melegendaris hingga ketiga kalinya menjabat, di antaranya Kepala Desa Sumberagung, H Abdul Manan, Widjianto, Kepala Desa Ngrowok, Luqman Hakim alias Teyeng, Kades Mojoranu (Kecamatan Dander), H Hariyono, Kepala Desa Begadon (Kecamatan Gayam), Drs Syamsul Hadi, Kepala Desa Kanten (Kecamatan Trucuk), H Sucipto, Kepala Desa Banaran (Kecamatan Malo), Kepala Desa Bareng, Rudi Hartono SH, Kepala Desa Ngantru, Yasono (Kecamatan Ngasem), Kepala Desa Ngablak, Susianto, serta Kepala Desa Margomulyo, Nuryanto SE (Kecamatan Margomulyo).
Yang juga menarik perhatian publik adalah incumbent cukup bertarung dengan istrinya. Yakni, Nuryanto SE (Kades Margomulyo, Kecamatan Margomulyo), Drs Syamsul Hadi (Kades Kanten, Kecamatan Trucuk), Luqman Hakim/Teyeng (Kades Mojoranu, Kecamatan Dander).
Tiga periode melegendaris yang berpenduduk 5.000 pemilih yakni Kades Sumberagung (Kecamatan Dander), H Abdul Manan. Saking legendarisnya, direncanakan pulang dari Balai Desa yang berjarak 3 km dari kediamannya di Dusun Parengan, dia oleh pendukungnya akan diarak naik kuda diiringi drumband dan musik tradisional (oklik). Tapi akhirnya batal karena demi keamanan dan demi stamina sang kades sendiri.
Demi tidak mengecewakan pendukungnya maka drumband dan oklik pun tetap dimainkan sekitar 700 meter. Tetapi naik kudanya batal demi memberikan rasa aman. “Alhamdulillah, Bapak terpilih lagi dan masih diberikan amanah oleh sebagian besar warga Desa Sumberagung. Kami atas nama keluarga berterima kasih kepada warga dan simpatisan semuanya,” kata H Heru, putra bungsu H Abdul Manan, dengan ramah.
Babinsa Sertu Sutoyo didampingi Ketua BPD Sumberagung, Nanto, menambahkan,”Dengan selesainya pelaksanaan Pilkades Sumberagung yang memiliki Dusun Bonagung, Plosorejo, Sumurlaban, Glonggong, Parengan, saya juga berterima kasih kepada semua pihak atas sukses, aman, lancar dan terkendalinya pilkades ini”. (F.463)







