PADA debat ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018, Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menyinggung kandidat lainnya yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra soal hubungan tak harmonis dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali selama yang bersangkutan menjabat sebagai Walikota Denpasar.
Menurut Cok Ace, salah satu keberhasilan pemerintahan adalah komitmen kerja sama dan sinergi. “Apa yang saya perhatikan, komunikasi dengan pemprov sangat kurang,” kata Cok Ace, Jumat malam, 22 Juni 2018.
Tak hanya itu, Cok Ace juga menyinggung program muluk-muluk Rai Mantra yang akan membangun art center di seluruh kabupaten/kota di Bali. “Ide membangun art center itu kami menyangsikan kemampuan bapak. 12 tahun menjadi Walikota Denpasar, bapak tidak bisa membangun simpul seni dan budaya di Denpasar. Kalau kita bangga dengan art center, itu kan sebagai prestasi masa lalu. Kami iri dengan Bu Risma yang membangun Surabaya dengan teduh dan rapi,” ujar Cok Ace.
Menjawab hal itu, Rai Mantra justru menjawab dengan bercanda. Ia menilai hubungan tak harmonis dengan Pemprov Bali hanya sebatas perasaan Cok Ace saja. Padahal, Gubernur Made Mangku Pastika pernah berkeluh-kesah lantaran diundang hadir berkoordinasi namun tak hadir.
Selanjutnya, Rai Mantra menjawab secara tak jelas soal hubungan sinergi yang menjadi kunci jalannya pemerintahan dengan baik. “Jangan dilihat dari segi pribadi tapi output. Sebagai calon harus lebih profesional, wise-lah dalam hal ini,” kata Rai Mantra tak jelas.
Soal tak ada simpul seni yang dibangunnya, Rai Mantra mengakuinya. “Memang tidak pernah ada simpul seni, tapi pertumbuhan sanggar dan perhatian kami dalam mendidik seni dari usia dini berkelanjutan, itu yang kami lakukan. Saya pernah mendengar selama menjadi Bupati Gianyar, Pak Cok Ace justru tidak memperhatikan seniman di Gianyar,” kata Rai Mantra. (Rie)